Pangkalpinang- Dalam rangkaian Hari Kesehatan Nasional tahun 2017, Dinkes Provinsi Bangka Belitung menyelenggarakan seminar kesehatan tentang kanker serviks dan payudara, Rabu (1/11/2017) di Hotel Bangka City. Seminar dengan tema Deteksi Dini Kanker Serviks dan Payudara Wujudkan Wanita Bangka Belitung Sehat dan Cantik ini dihadiri oleh seratus orang ASN di lingkungan Pemprov Babel.
Di Indonesia, setiap tahun terdeteksi lebih dari 15.000 kasus kanker serviks. Data WHO bahkan menyebutkan Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita kanker serviks yang tertinggi di dunia. Narasumber dari RSUP Soekarno, dr. Yoza Firdaus, Sp.Og menjelaskan pada tingkat dini,kanker leher rahim seringkali tidak menunjukkan gejala, sehingga sulit dikenali dengan cara biasa. "Banyak pasien kanker, khususnya kanker serviks yang baru ke dokter dalam kondisi yang sudah stadium lanjut" Jelas Yoza saat memberikan presentasi mengenai kanker serviks. " Ia juga menjelaskan untuk cara pencegahannya dapat dilakukan dengan tiga langkah yaitu deteksi dini, edukasi dan vaksinasi.
"Untuk deteksi awal bisa dilakukan dengan metode IVA atau inspeksi visual dengan asam asetat)" tutur yoza. Ia menambahkan pemeriksaan IVA dilakukan dengan cara mengoleskan secara langsung cuka dapur encer dengan konsentrasi 3-5%. "Tes IVA ini cukup seder0hana dilakukan cukup dioleskan cuka, ditunggu beberapa saat nanti akan terlihat bercak putih bila IVA positif nanti ditindaklanjuti dengan tindakan krioterapi"Jelas Yoza.
"Tindakan krioterapi merupakan pengobatan dengan alat krioterapi dengan cara pendinginan, ini dilakukan untuk membekukan dan menghancurkan sel tidak normal yang tadi ditemukan pada saat tes IVA."ungkap Yoza.
Selain deteksi dini, metode pencegahan kanker serviks juga dapat diantisipasi dengan vaksinasi. Narasumber dari Dirjen Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Kementerian Kesehatan, dr. Aries Hamzah, MKM menerangkan vaksinasi juga merupakan salah satu upaya preventif untuk mencegah kanker serviks. "Rekomendasi WHO, pencegahan kanker serviks karena HPV tipe 16 dan 18 melalui imunisasi keberhasilannya dapat mencapai seratus persen. Dan Jika diberikan sebanyak dua dosis saat anak perempuan berusia 9 -13 tahun dengan interval yang dianjurkan adalah 6 sampai 15 tahun." Imbuh Aries.
Senada dengan dr.Yoza ia juga menekankan pentingnya pemeriksaan IVA. "Paling tidak Ibu-ibu disini jangan sungkan untuk memeriksakan diri, minimal Tes IVA dulu untuk deteksi sedini mungkin"Imbuh Aries.