Dinas Kelautan dan Perikanan

Pangkalpinang- Pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan tengah mengupayakan penerapan sistem logistik ikan nasional ( SLIN) dapat berjalan secara nasional. SLIN sendiri merupakan manajemen rantai pasokan ikan dan hasil perikanan mulai dari pengadaan penyimpanan, transportasi sampai dengan distribusi.
"Sistem ini adalah suatu kesatuan dari kebijakan untuk meningkatkan kapasitas dan stabilisasi sistem produksi perikanan dari hulu ke hilir, pengendalian dan stabilisasi harga, serta untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri," kata Sa'dilah Fauzi, Kepala Seksi Logistik Direkrorat Logistik Dirjen Penguatan Daya Saing KKP, Senin (07/05/2018) di Hotel Bangka City.
Sa'dilah menambahkan dengan diterapkannya SLIN ini diharapkan dapat memperkuat dan memperluas konektivitas antara sentra produksi hulu, produksi hilir dan pemasaran secara efisien. "Dengan kata lain daerah yang menjadi lumbung ikan dapat menyediakan ikan pada daerah yang ketersediaan ikannya sedikit namun kebutuhannya akan ikan besar," imbuhnya.
"Namun demikian untuk dapat menjalankan sistem ini dengan optimal perlu pemetaan kebutuhan dan ketersediaan ikan di tingkat kabupaten/ kota dan provinsi oleh karena itu Dinas Perikanan Kabupaten Kota dimohon kerjasamanya untuk melaporkan penghitungan kebutuhan ikan, serapan ikan dan ketersediaan ikan di daerah masing-masing ," jelas Sa'dilah. Ia mengatakan apabila sistem ini berjalan angka inflasi akibat tingginya harga ikan disuatu daerah dapat ditekan.
Sementara itu Kepala Bidang Pengembangan Usaha Budidaya dan Pengolahan Hasil Perikanan DKP, Harun menyambut baik kegiatan ini. Ia menyatakan pihaknya siap untuk melaporkan hasil penghitungan kepada Dirjen Penguatan Daya Saing KKP. "Dengan adanya pemetaan nanti insyaallah kita bisa mencari strategi bagaimana mengatasi inflasi di Babel yang seringkali komoditas penyumbang angka inflasi diantaranya karena harga ikan yang mahal," tutup Harun.