Pangkalpinang- Udang vannamei saat ini menjadi komoditas primadona di Bangka Belitung. Bahkan udang vannamei dapat dibudidayakan dengan skala kecil atau skala rumah tangga.
Adalah Suryanto alias Afong warga Air Mawar yang mencoba melakukan budidaya udang vannamei skala mini dengan empang plastik atau Busmetik.
Awal mula ia tertarik melakukan budidaya vannamei adalah saat ia diminta oleh seorang kerabatnya mencari lahan untuk budidaya vannamei.
"Dulu pernah diminta orang mencari lahan untuk budidaya udang, saya pikir tadinya budidaya vannamei perlu modal ratusan juta" terang pria yang akrab di sapa Afong ini.
Ketertarikannya semakin kuat saat menonton di channel youtube Merajut Asa budidaya vannamei dari kelompok Mulyo Sari di Pacitan. "Lihat di youtube mereka berhasil sekali bisa membuat sejahtera kelompok lantas saya pikir kalau di Jawa saja bisa, kenapa di Bangka yang lahannya luas alamnya cocok tidak dimanfaatkan, apalagi kebetulan punya lahan di Air Mawar ini yang sumber airnya bisa untuk budidaya udang," terang Afong saat ditemui di empang vannamei miliknya di Kelurahan Air Mawar, Kecamatan Bukit Intan Pangkalpinang, Selasa (16/09/2020).
Lebih lanjut ia bercerita dengan bermodalkan yang lima puluh juta. pada bulan April lalu ia pun memulai menggarap lahan seluas 900 meter milik Keluarga dijadikannya satu kolam produksi seluas 200 meter .
"Mulai mengeruk kolam, cari benur dan pakan, proses tebar benur, pengairan hingga panen semua saya lihat di youtube caranya bagaimana," ungkap Afong.
"Jaman sekarang enak apa saja bisa dipelajari lewat internet, di youtube semua lengkap, saya sama sekali dak punya dasar budidaya udang semua otodidak, asal kawa pasti bisa," imbuh dia.
Saat ini kolam produksi yang dikelolanya sudah panen satu kali dengan jumlah panen mencapai 500 kilogram udang vannamei ukuran 53 dengan harga jual perkilo senilai 70 ribu rupiah.
Afong memperkirakan sudah akan balik modal pada panen kedua nanti. Ia bahkan berencana menambah kolam produksi lagi.
"Rencananya nanti nambah kolam, mau bikin bioflok udang untuk dirumah, mau merubah struktur kolam yang ada disini dan terus belajar nambah ilmu budidaya," imbuh dia.
Pengawas Perikanan Budidaya Dinas Kelautan dan Perikanan Babel, Suti Maryati mengatakan budidaya udang skala mini sangat mungkin dikembangkan di Bangka Belitung.
"Budidaya udang skala rumah tangga bisa dilakukan dan tidak membutuhkan modal yang terlalu besar, contohnya milik Afong ini, Busmetik pertama perintis di Pangkalpinang," Suti.
"Karena ini perintis kami berharap akan muncul empang vannamei lainnya, karena wilayah pesisir di sini banyak lahan yang bisa dikembangkan, untuk modal bisa membentuk kelompok dan mengajukan lewat KUR," kata dia.
Afong sendiri menyatakakan bersedia membagikan pengalaman bagi siapa saja yang ingin belajar budidaya udang darinya.
"Semakin banyak yang punya budidaya udang semakin bagus, kalau mau bisa bertukar ilmu berbagi pengalaman pun saya siap, selama ini kalau mau membeli pakan harus lewat perusahaan besar karena pakan tidak diecer jadi kalau banyak yang skala rumah tangga seperti ini nanti kita bisa bergabung," tutup Afong.
Afong berharap bisa mendapat bantuan penyuluhan teknis dan fasilitasi benur udang, dua hal ini yang menjadi kendala yaitu sulit mendapatkan benur udang dan pakan.